PUASA BULAN SYA'BAN, ANJURAN YANG TERLUPAKAN

Salah satu suasana jalan di Kota Kairo, Mesir

Oleh M. Zidan Nailul Haq

Bulan Sya'ban adalah bulan yang mulia dan agung, di bulan ini juga terjadi banyak peristiwa istimewa. Seperti pengalihan arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke Ka'bah di Masjidil Haram dan diangkatnya amal perbuatan kita kehadirat Allah Swt., Di bulan ini juga dianjurkan untuk memperbanyak mendekatkan diri kepada Allah dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.


Selain itu, amalan yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. di bulan Sya'ban ini adalah berpuasa, meskipun puasa di bulan Sya'ban ini tidak se-populer puasa sunnah lainnya, tetapi justru puasa ini adalah puasa yang sering dilakukan oleh Nabi. Dalam hadis riwayat Imam Bukhori disebutkan:


حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، حَدَّثَتْهُ قَالَتْ: لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ


[البخاري ,صحيح البخاري ,3/38]


Artinya : "diceritakan dari Muadz bin Fadholah, diceritakan dari Hisyam, dari Yahya, dari Abi Salamah, bahwasannya Aisyah ra. berkata, "Nabi Saw. tidak pernah berpuasa selama sebulan lebih banyak daripada puasa di bulan Sya'ban, seolah-olah Nabi puasa pada seluruh bulan." (HR. Bukhori no. 1970)


Dari hadis di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa Nabi Muhammad mempunyai kebiasaan berpuasa di luar bulan Ramadhan, dan puasa Sya'ban adalah puasa yang paling sering dilakukan oleh Nabi, sampai seolah-olah Nabi berpuasa sebulan penuh di bulan Sya'ban. 


Juga dijelaskan dalam hadis lain, alasan Nabi memperbanyak melakukan puasa Sya'ban, yaitu hadis riwayat An-Nasa'i dan Abu Dawud, suatu ketika Nabi ditanya oleh Usamah bin Zaid,


عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


Artinya: "dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah, "wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu puasa dalam sebulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya'ban, Rasulullah menjawab: "Bulan ini (Sya'ban) adalah bulan yang banyak orang lalai darinya, karena berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, bulan Sya'ban adalah bulan dimana diangkatnya amal perbuatan kita kepada Allah Swt., dan aku senang ketika amalku diangkat dan aku dalam keadaan berpuasa." 


Dilihat dari hadis ini, bisa diambil kesimpulan bahwasannya Nabi memperbanyak melakukan puasa di bulan Sya'ban untuk mengingatkan kepada umatnya bahwa bulan Sya'ban juga merupakan bulan yang mulia yang kerap kali dilalaikan oleh kebanyakan orang, karena berada diantara dua bulan mulia lainnya yaitu Rajab dan Ramadhan. Pusat perhatian kebanyakan orang teralihkan untuk merayakan dua bulan yang mengapitnya, yaitu Rajab dan Ramadhan sehingga bulan Sya'ban ini kerap dilupakan, Padahal di bulan Sya'ban ini adalah bulan yang sangat krusial bagi umat Islam dan bisa menjadi ajang persiapan untuk menghadapi bulan suci Ramadhan. 


Maka dari itu, mari kita semua tingkatkan amal perbuatan kita, dan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Saw.


اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان


"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami di bulan suci Ramadhan."



(Muhammad Zidan Nailul Haq)

Posting Komentar

0 Komentar