Jenghis Khan Menggemparkan Dunia Islam (1209-1225)



Siapa sih yang gak kenal dengan pemimpin yang satu ini. Temujin atau yang biasa kita kenal dengan Jenghis Khan. Penguasa bangsa Mongol yang berhasil menyatukan bangsanya hingga menjadi kekuatan yang besar dan berhasil menaklukkan berbagai daerah.

Dalam lembaran sejarah Islam, Jenghis Khan pernah ikut mencoretkan tintanya. Bermula ketika invasi yang mereka lakukan pada tahun 1209 M, invasi ini dipimpin langsung oleh Jenghis Khan. Pasukan Mongol dengan langkah menderap keluar dari sarangnya menuju Turkistan, Farghana, lalu ke Samarkand. Dalam perjalanannya mereka mendapat perlawan hebat dari Dinasti Khawarizm, pertempuran itu berlangsung sengit dan berakhir seimbang, keduanya lantas kembali ke negara masing-masing.

Pada tahun 1219 M, Jenghis Khan bersama 70.000 tentaranya melancarkan serangan lagi, melewati Bukhara, Samarkand, Balkh, Khurasan, Hamadzan, Quzwain, hingga ke perbatasan Irak. Di Bukhara mereka mendapat perlawanan lagi dari Sultan Alauddin, namun naas perlawanan kali ini dengan mudah dapat dipatahkan, dalam pertempuran ini Sultan Alauddin melarikan diri. Kekalahan ini sungguh sangat berdampak bagi negara Islam, banyak terjadi pembunuhan, dan penjarahan. Gedung-gedung, Masjid, Al-quran dihancurkan oleh bangsa Mongol.

Pengejaran Sultan Alauddin menyebabkan meletusnya pertempuran di Mazindaran pada tahun 1220 M, sehingga menwaskan Sultan Alauddin. Posisinya digantikan oleh anaknya Jalaluddin Al Mangurbiti yang kemudian melarikan diri ke India.

Mendengar itu, Mongol tak tinggal diam dan segera melakukan pengejaran. Dalam perjalanannya, tak lupa Jenghis Khan dengan insting penakluknya dengan beringas dan kejam menundukkan daerah-daerah yang dilewatinya. Kekejamannya menghancurkan bangunan-bangunan bersejarah, Sekolah, hingga Masjid.    

Namun, semua penyerangan ini bukanlah tanpa alasan, tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh penguasa Khawarizm Sultan Alauddin atas bujukan Wazirnya untuk merampok pengusaha Mongol yang akan bertransaksi di wilayahnya, memerintahkan untuk membunuh pengusaha Mongol tersebut. Perintah ini sungguh kesalahan yang besar.

Berita pembunuhan ini telah sampai ke telinga Jenghis Khan, ia mengirim utusan untuk mempertanyakan kepada sultan apakah perintah pembunuhan itu atas dasar perintahnya sendiri atau tanpa sepengetahuan dirinya. Bukan permintaan maaf dan perasaan bersalah yang keluar dari mulut  Sultan, ia malah memerintahkan untuk memenggal utusan Jenghis Khan. Semua tindakan tak bermoral itu sudah sangat cukup untuk membuat Jenghis Khan melancarkan niatnya untuk menginvasi negara Islam.

Disamping itu semua tak bisa dipungkiri, Jenghis Khan bersama bangsa Mongol ingin memperluas wilayahnya guna menunjang dan meningkatkan kehidupannya. Ditambah lagi dengan keegoisan para penguasa Mongol untuk menjadikan bangsanya sebagai satu-satunya penguasa di bumi.

Invasi Mongol yang dipimpin Jenghis Khan berakhir saat ia meninggal dunia pada tahun 1225 M. Sebelum meninggal Jenghis Khan membagi wilayah kekuasaannya menjadi empat, masing-masing dipimpin oleh putranya Juchi, Jagatai, Ogodai, dan Tuli. Teror Mongol masih terus berlanjut sepeninggal Jenghis Khan, pada masa ini lah bisa dikatakan masa paling mencekam dalam sejarah umat Islam.

Posting Komentar

0 Komentar